Google Peringati Hari Lahir Seniman Angklung SunSda

TEKNOLOGI – Satu lagi tokoh asal Indonesia mendapatkan kehormatan dari raksasa teknologi Google. Dia adalah Daeng Soetigna, seorang seniman angklung asal Jawa Barat, yang hari ini dijadikan tema pada tampilan Google Doogle.

Doodle tersebut sengaja dihadirkan Google untuk memperingati hari kelahiran Daeng Soetigna yang ke-108 tahun. Ia adalah seorang guru yang lebih terkenal sebagai pencipta angklung diatonis. Karya pria yang semasa hidupnya akrab di sapa Pak Daeng inilah yang berhasil mendobrak tradisi, membuat alat musik tradisional Indonesia mampu memainkan musik-musik internasional. Ia juga aktif dalam pementasan orkes angklung di berbagai wilayah di Indonesia.

Pak Daeng lahir di Garut, Jawa Barat, pada 13 Mei 1908. Karena kedua orang tuanya termasuk bangsawan Sunda, Pak Daeng beruntung dapat menikmati pendidikan zaman Belanda yang saat itu masih sangat terbatas bagi pribumi.

Pak Daeng pensiun sebagai pegawai negari sipil pada tahun 1964 (saat berumur 56 tahun). Dengan bebasnya ia dari tugas rutin sebagai pegawai pemerintah, maka Pak Daeng aktif mengembangkan angklung. Ia juga melatih di berbagai kelompok angklung seperti SD Soka, SD Santo Yusup, dan SD Priangan. Demikian pula perkumpulan ibu-ibu Militer maupun suster di gereja RS Borromeus.

Karya terbesar Pak Daeng adalah memodifikasi angklung yang tadinya bernada pentatonis menjadi diatonis. Angklung ini kemudian diberi nama kehormatan sebagai Angklung Padaeng. Selain itu, Pak Daeng juga seorang komposer yang telah menulis puluhan aransemen lagu angklung.

Atas jasa-jasanya, pada masa tuanya inilah Pak Daeng mulai memperoleh berbagai penghargaan, termasuk Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden Soeharto pada tahun 1968.

Setelah pengabdiannya yang panjang dalam mengangkat musik angklung dari kelas jalanan ke kelas konser, Pak Daeng wafat pada tanggal 8 April 1984, dan dikebumikan di Cikutra, Bandung.(inilah.com)